Kamis, November 28, 2024
No menu items!
spot_imgspot_img
BerandaPolitikIsrullah-Usman 'Sentil' Budiman-Akbar Tak Pernah Gelar Budaya Maccera Tasi

Isrullah-Usman ‘Sentil’ Budiman-Akbar Tak Pernah Gelar Budaya Maccera Tasi

SAOKAREBA – Budaya Maccera jadi topik hangat pada debat pamungkas paslon bupati dan wakil bupati Luwu Timur pada debat pamungkas diselenggarakan KPU di Hotel Claro Makassar, Minggu (17/11/2024) malam.

Budaya maccera tasi merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat pesisir di Luwu Timur yang memadukan budaya ritual dan kerarifal lokal.

Ini sebagai rasa syukur kepada tuhan, ritual ini menjadi daya tarik wisata, budaya, mengundang pengunjung untuk menyaksikan harmoni antara manusia alam dan tradisi.

Disisi lain, maccera tasi juga punya potensi besar untuk memperkenalkan budaya Luwu Timur ke dunia.

Maccera tasi ditanyakan panelis pada sub tema budaya adat dan moderasi beragama. Pembahasan soal maccera tasi hangat dibahas.

Ini bermula dari tanggapan paslon Isrullah-Usman soal maccera tasi ini.

Usman Sadik mengatakan acara maccera tasi itu dilakukan semenjak terbentuknya Luwu Timur.

Bupati sebelumnya 2 periode (Andi Hatta Marakarma), memurut Usman, kegiatan ini tiap tahun dilaksanakan, bupati selanjutnya (Thorig Husler) juga dilaksankan.

Tentu ini kerinduan masyarakat Luwu Timur karena menjadi budaya dan pegangan masyarakat Luwu Timur,”

“Sayangnya, saat paslon 02 (Budiman-Akbar) kurang lebih 4 tahun menjabat, kegiatan ini tidak pernah lagi dilaksanakan,” kata Usman.

Menurut mantan Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur ini, masyarakat banyak petanyakan termasuk, Usman sendiri selaku pimpinan DPRD saat itu.

“Kami sampaikan bahwa pada prinsipnya, ini merupakan bentuk kesyukuran masyarakat Luwu Timur, harus dilaksanakan, tapi sayangnya pemda tidak pernah lagi melaksanakannya,” keluh Usman.

Menanggapu itu, Budiman, terkait maccera tasi, hanya pertama sekali dilakukan di jamamnnya opu Andi Hatta.

Sejalan dengan waktu kata dia, masyarakat semakin religi. “Sehingga kelihatannya kegiatan ini perlu direvisi agar tidak ada benturan di tengah masyarakat,” katanya.

Adapun menurut paslon IBAS-Puspa, maccera tasi adalah salah satu budaya di Luwu Timur harus dikembangkan agar budaya kita tetap terjaga.

Dari segi potensi wisata budaya, maccera tasi dapat dikembangkan jadi agenda wisata.

“Selama itu tidak melanggar norma. Kedelan, kita akan dikooridniaksnan dengan baik. Maccera tasi ini akan diagendakan tahunan dan pemerintah siap membantu dalam hal penganggaran,” ujar IBAS.

Usman yang kembali mendapat kesempatan menanggapi lau mengajak, maccera tasi tidak dilihat dari rituannya.

“Saya kira maccera tasi, kita tidak lihat ritualnnya tapi kita melihat dalam bentuk kesyukuran, juga untuk memperkenalkan wisata di Luwu Timur,” katanya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular