SAOKAREBA – PT Citra Lampia Mandiri (CLM), yang bergerak di sektor pertambangan nikel di Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan akses kepada putra-putra daerah untuk dapat ikut mengelola pertambangan.
Direktur Operasional CLM Freddy Napitupulu mengatakan, 89 persen karyawan CLM adalah masyarakat lokal, termasuk semua kontraktornya.
“Kami berprinsip, jika bekerja di sana, kami juga harus memberi kontribusi semaksimal mungkin untuk masyarakat lokal. Jadi pemberdayaan kami bukan omong kosong,”
Bahkan nama desanya pun kami ambil sebagai nama perusahaan,” ujar Freddy dalam pernyataan tertulis, Sabtu (19/11/2022), dinukil dari Investor.id.
PT CLM adalah perusahaan dalam negeri yang berdiri sejak 2007 dan bergerak di sektor pertambangan nikel laterit dmp.
Perusahaan tambang ini memiliki izin usaha penambangan (IUP) produksi sebesar 2.660 hektar (ha), terbesar di Sulawesi Selatan.
Freddy menambahkan, CLM rutin mengadakan pelatihan bagi para operator dan karyawan yang hampir semuanya berasal dari masyarakat setempat.
Tujuannya meningkatkan skill para pekerja pertambangan. Perusahaan pun terbuka terhadap program magang mahasiswa pertambangan di sekitar wilayah itu.
Terkait kontribusi CLM di Luwu Timur, Sulsel. Selain fokus pada kesejahteraan karyawan internal, perusahaan juga melakukan banyak aktivitas sosial yang membaur dengan kepentingan masyarakat.
Antara lain melalui program pemberdayaan 4 desa ring satu dan ring dua pertambangan yang mereka bina, yakni di Desa Harapan, Desa Pangkeru, Desa Pasi-pasi dan Desa Laskap.
Freddy mengungkapkan, sejak 2021 CLM telah berinsiatif merancang Rencana Induk Pengabdian Masyarakat (RIPM) yang sudah disampaikan ke pemerintah provinsi dan sekarang sedang menunggu pengesahan dari pusat.
“Kami inisiatif membuat RIPM, kami ajukan ke pemda disetujui, lalu naik ke pemprov disetujui dan sekarang sedangkan diajukan ke pusat tinggal pengesahannya,”
“Tapi walau belum disahkan oleh pemerintah, karena sudah menjadi komitmen, spending tetap kami keluarkan untuk keempat desa tersebut. Kami data apa kebutuhan mereka dan akan kami penuhi sesuai dengan RIPM,” demikian penjelasannya.
CLM, telah aktif membuat program-program filantropi bagi 4 desa tersebut, seperti program rutin Jumat Berkah dan Jumat Bersih.
Perusahaan pun bersedia mengerahkan alat-alat berat yang ada di site guna membantu proses perbaikan jalan di sepanjang jalan desa pemberdayaan. Termasuk membantu reklamasi ketika salah satu masjid tergerus erosi air laut.
PT CLM juga menyumbangkan sebuah mobil ambulans,dan perangkat pacu jantung kepada puskesmas setempat.
Sedangkan secara formal, Pemda setempat telah menunjuk CLM untuk membuat ruang terbuka hijau dalam bentuk lapangan bola, sementara PT Vale Indonesia-perusahaan pertambangan tetangga mereka-mendapat porsi membuat taman.