SAOKAREBA – Peternak babi di Kabupaten Luwu Timur rugi puluhan miliar akibat wabah virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.
Virus yang membunuh belasan ribu ekor babi di Luwu Timur akibatkan kerugian Rp 64 miliar.
Pemkab Luwu Timur melaporkan babi mati di wilayahnya mencapai 17.105 ekor hanya dalam sebulan atau sejak April hingga 15 Mei 2023.
Kematian babi tersebar di 11 kecamatan di Luwu Timur. Wilayah dengan kematian babi tertinggi terjadi di Kecamatan Tomoni Timur yang mencapai 8.598 ekor. Kematian babi tertinggi disusul Kecamatan Mangkutana sebanyak 2.102 ekor dan Kecamatan Burau 1.928 ekor.
Masuknya virus ASF juga membuat populasi ternak babi di Luwu Timur menurun drastis. Populasi babi di Luwu Timur tersisa 21.440 ekor dari total populasi sebanyak 38.556 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur Amrullah Rasyid, mengatakan kerugian yang dialami peternak akibat virus ASF ini mencapai Rp 64 Miliar.
“Kerugian akibat wabah virus ASF mencapai Rp64 Miliar” Kata Amrullah Rasyid, Rabu, (17/5/2023).
Untuk mencegah penyebaran virus ASF di Luwu Timur. Pemda membentuk satgas untuk memutus rantai penyebaran virus babi.