SAOKAREBA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur pelayanan KB di seluruh fasilitas kesehatan meliputi rumah sakit dan Puskesmas di 11 kecamatan.
Kegiatan ini dalam rangka menurunkan angka kelahiran atau total fertility rate (TFR) Kabupaten Luwu Timur.
Pelayanan KB tersebut berlangsung selama tiga hari, sejak 17 sampai 19 Januari 2023, kegiatan berakhir di Puskesmas Kalaena.
Pelayanan ini dipantau Sekretaris DP2KB, I Dewa Putu Alif Suastika bersama Kepala Bidang KB, Suliati.
Juga Tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Kalaena.
I Dewa Putu Alif Suastika menjelaskan, selain menurunkan kelahiran, pelayanan KB itu juga bertujuan untuk meningkatkan capaian peserta KB.
Baik peserta KB Aktif maupun Baru, Khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Implant dan Intra Uterine Device (IUD).
“Jadi setelah melakukan pelayanan KB secara serentak di 11 Kecamatan, maka dihasilkan ada 250 Akseptor yang memasang KB Implant dan 31 Akseptor yang menggunakan KB IUD atau Spiral,” jelas I Dewa Putu.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan pemakaian Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) di Pasangan Usia Subur (PUS).
Peningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Program KB Melalui Kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dan menjamin ketersediaan Alat dan Obat Kontrasepsi di Fasilitas Kesehatan.
“Saya berharap, semoga dengan dilakukannya pelayanan KB Awal Tahun 2023 ini, capaian pelayanan KB dapat meningkat serta percepatan penyerapan Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik BOKB Sub Bidang KB Tahun 2023,” katanya.