SAOKAREBA – Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) jadi fokus Pemkab Luwu Timur.
Diutarakan Bidan Herlina sebagai Bidan Koordinator di Luwu Timur, baru-baru ini.
Untuk memaksimalkan upaya tersebut, pemberdayaan suami, keluarga dan masyarakat perlu dilakukan. Disisi lain, persalinan perlu dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
“Tidak boleh lagi ada persalinan di rumah dan di dukun, dukun hanya bisa bekerja sama dengan bidan,” kata Bidan Herlina.
Selama hamil, ibu hamil dua kali berkunjung kedokter ahli kandungan, selama nifas di tingkatkan lagi kunjungan kedokter ahli kandungan dan sekarang nifas ditingkatkan jadi empat kali kunjungan.
“Semua ibu hamil harus semua terdata atau tercover dan tertempel stiker dirumahnya, dan bidan akan memberikan pelayanan antenatal dan persalinan yang aman sesuai standar,”
“Bidan juga wajib memiliki buku KMS untuk melihat perkembangan kesehatan ibu dan anak,” tandasnya.
Tujuan P4K ini antara lain adalah; suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan; adanya rencana persalinan yang aman.
Adanya rencana kontrasepsi yang akan di pakai, adanya dukungan masyarakat, toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca persalinan.
Adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah, memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader.
P4K adalah Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang Kehamilan berisiko; Bahaya kehamilan; Ajakan pada ibu, suami dan keluarga untuk merencanakan persalinan.