SAOKAREBA – Puskesmas Bune Pute, Kecamatan Burau membuat Posyandu Pencegahan Stunting yang disingkat dengan “Pospenting”.
Pospenting ini merupakan ide atau dicetuskan oleh pegawai PKM Bone Pute yang juga Nutrisionis Ahli Pertama, Sirjhon Paladan.
Serta mendapat support penuh dari kepala UPTD Puskesmas Bone Pute, Latifah Nurjannah, dan seluruh staf di lingkup Puskesmas.
Dibentuknya Pospenting tanda keseriusan dalam pencegahan dan penurunan prevalensi stunting di wilayah kerjanya.
Menariknya, dalam pelaksanaan kegiatan Pospenting yang berdiri sejak tahun 2021 ini, melibatkan tiga dokter spesialis yaitu Dokter Spesialis Gizi, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Kandungan dari RSUD I Lagaligo serta dokter umum, dari UPTD Puskesmas Bone Pute.
“Ketiga dokter spesialis inilah yang terlibat langsung bahkan jadi ujung tombak terkait pencegahan dan penurunan prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Bone Pute, berkolaborasi dengan para kepala desa, dan pendamping gizi desa,” kata Kapus UPTD Puskesmas Bone Pute, Latifah Nurjannah, Jumat (24/02/2023), di ruang kerjanya.
Dia menuturkan, para dokter spesialis ini setiap tiga bulan hadir di Pospenting untuk melakukan berbagai kegiatan seperti pemeriksaan diagnosa dan edukasi , pemeriksaan ibu hamil, Penyuluhan dan edukasi bagi ibu hamil, ibu balita dan remaja putri.
“Sebagai Penanggungjawab seluruh program di PKM Bone Pute, saya sangat berterimakasih sekaligus mengapresiasi peran dan kemauan para dokter spesialis yang mau terlibat langsung dalam kegiatan Pospenting, baik di PKM maupun saat turun ke lapangan melakukan pemeriksaan pasien stunting di daerah terpencil,” kata Latifah Nurjannah.
Sebagai informasi, jumlah kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Bone Pute sebanyak 102 kasus tahun 2021, namun setelah terbentuknya Pospenting, angka ini menurun drastis menjadi sisa 68 Kasus.
Seiring dengan gencarnya kegiatan Pospenting, angka ini diperkirakan akan mengalami penurunan bahkan sampai zero stunting di Wilker PKM Bone Pute.
