SAOAKREBA – Kementerian Energi sumber daya Mineral (ESDM) RI melelang tiga ladang nikel, yang lokasinya di Kabupaten Luwu Timur.
Kementerian ESDM di Jakarta menyebutkan ketiga blok yang akan dilelang itu telah memiliki wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) dengan luasan ribuan hektar.
Calon peserta lelang dapat mengakses melalui aplikasi https/Minerba.ESDM.go.id/lelang, peserta menggunakan akun OSS BKPM saat dimulainya Lelang.
Adapun ketiga blok yang akan dilelang tersebut yakni, Blok Buluballang dengan luas lahan 1.665 hektar. Adapun nilai kompensasi data informasi untuk blok ini sebesar Rp 5.972.500.000.
Kemudian, Blok Lingke Utara dengan luas lahan 943 hektar. Nilai kompensasi data informasi untuk blok ini yakni sebesar Rp 3.378.300.000.
Serta Blok Pongkeru dengan luas lahan 4.252 hektar. Adapun nilai kompensasi data informasi untuk wilayah ini yakni sebesar Rp 14.409.850.000.
Lelang dilakukan dengan penawaran tertulis tanpa kehadiran peserta, sebelumnya, ketiga blok yang akan dilelang telah ditawarkan kepada BUMN dan BUMD.
Anggota DPRD Luwu Timur Najamuddin dari Fraksi Golkar meminta kepada pemerintah pusat agar memprioritaskan dan memperhatikan BUMD PT Luwu Timur Gemilang.
“Ladang nikel yang tiga blok itu lokasinya semua di Luwu Timur, tentu masyarakat dan pemerintah daerah yang merasakan langsung dari dampak aktivitas pertambangan dan ini harus diperhatikan pak menteri,” kata Naja, Kamis (18/4/2024).
Najamuddin meminta kepada seluruh Masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Luwu Timur mendesak kepada pemerintah provinsi dan pusat agar memprioritaskan BUMD milik Luwu Timur untuk mengelola sendiri Blok nikel yang akan dilelang.
“Jangan BUMD Luwu Timur dijadikan penonton sendiri di Daerah nya, ini perlu kebersamaan untuk meminta dan mendesak kementrian ESDM agar tiga ladang Nikel kita kelola sendiri demi peningkatan kesejahteraan Masyarakat Bumi Batara guru,” harap Najamuddin.