SAOKAREBA – Harga gabah yang kerap dimainkan oknum pedagang perlu diatasi. Disdagkoprinum Luwu Timur butuh anggaran Rp 50 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian Luwu Timur, Senfri Oktavianus, mengatakan, program stabilitas harga butuh dukungan anggaran yang cukup. Sebab banyak sarana dan prasarana yang harus disediakan.
Baik untuk pengadaan mesin pengering gabah hingga pabrik gabah perlu tersedia dahulu. Dengan begitu barulah gabah petani bisa dikelola langsung.
“Yah kalau untuk itu paling tidak anggaran yang harus disiapkan itu minimal lima puluh Miliar. Saya rasa cukup,” kata Senfri, Kamis, (7/12/2023).
Dia tak menampik jika masalah ini memang kerap menjadi keluhan petani. Dimana beberapa oknum pedagang memainkan harga gabah yang merugikan petani.
“Saat ini kami terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan ke bawah. Jangan ada lagi pedagang yang merugikan petani gabah,” bebernya.
Ia menghimbau agar oknum pedagang tidak bermain. Selain itu, ia meminta agar petani melapor jika ada oknum pedagang yang bermain-main.