SAOKAREBA – Harga beras Rp 16 ribu per kilogram di pasaran di pasar tradisional di Kabupaten Luwu Timur.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengatakan, naiknya harga beras ini masih stabil.
Senfry mengatakan, gejala El nino menjadi salah satu faktor naiknya harga beras.
Namun, Senfry yakin, pada bulan April memasuki musim panen harga beras diprediksi kembali normal.
“Ini keunggulan kita di Luwu Timur, karena sudah dekat musim panen. Jadi kemungkinan harga sudah bisa stabil,” katanya Jumat, (23/2/2024).
Kabid Perdagangan Luwu Timur, Andi Tenriwaru mengatakan, harga beras masih disebabkan karna efek gorilla Elnino.
Dimana, gejala ini menyebabkan sebagian besar daerah-daerah produksi beras mengalami gagal panen.
“Diperkirakan akhir awal Maret atau April sudah ada daerah -daerah penyangga beras yang panen produksi. Pada saat panen tentu beras melimpah dan harga beras bisa kembali stabil,” katanya.
Katanya, harga beras dunia memang mengalami kenaikan. Karena itu, pemerintah akan terus menyalurkan cadangan beras nasional SPHP kepada masyarakat.