SAOKAREBA – Pemkab Luwu Timur Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kantor Desa Arolipu, Kecamatan Wotu, Jumat (28/6/2024).
Agenda tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Luwu Timur, Budiman didampingi Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Hariani Jompa.
Hadir juga Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir, Perwakilan Forkopimda yang juga turut dihadiri Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Luwu Timur, para Kepala Dinas terkait, Camat Wotu, para Kepala Desa, Petugas Kesehatan, TP PKK Wotu, Penyuluh Posyandu.
Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Hariani Jompa mengatakan, Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Luwu Timur terdiri dari skrining ibu hamil dan calon pengantin, penimbangan dan pengukurun bayi dan balita terstandar, pendataan dilakukan secara real time, pelayanan intervensi masalah gizi dan rujukan yang tepat serta edukasi pencegahan stunting.
“Untuk capaian Luwu Timur saat ini terkait pendataan Stunting sudah mendekati 100 persen dan semoga dapat terpenuhi hingga batas waktu yang ditentukan yaitu di awal bulan Juli 2024,” harapnya.
Budiman menyambut baik kegiatan tersebut serta menekankan pentingnya upaya bersama dalam mencegah stunting yang masih menjadi tantangan besar baik di Kabupaten Luwu Timur maupun di daerah lain di Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan Data laporan SSGIÂ (Survei Status Gizi Indonesia), stunting di Luwu Timur tahun 2022 adalah 22,6 persen dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI ) tahun 2023 sebesar 26 persen atau terjadi kenaikan 3,4 persen,” ujarnya.
“Untuk itu, diperlukan upaya kita untuk terus menekan angka stunting di Luwu Timur menjadi 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan data kondisi April 2024, jumlah balita di Luwu Timur sebanyak 20.129 anak. Yang terdeteksi stunting sebanyak 748 anak, dengan rincian 216 (sangat pendek) dan 532 (pendek),” beber Bupati.
Tentunya, lanjut Budiman, dengan adanya kasus stunting tersebut, pemerintah daerah telah menjadikan pencegahan stunting sebagai kegiatan prioritas sebagai dukungan upaya percepatan penurunan stunting ini.
Terutama OPD terkait telah menganggarkan kegiatan pencegahan stunting yang bersumber dari APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Desa.
“Semoga melalui kegiatan hari ini diharapkan menjadi momentum untuk kita bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Luwu Timur yang bertujuan mencegah kelahiran stunting baru,” tandas Bupati Budiman.