SAOKAREBA – Pemerintah Desa (Pemdes) Jalajja kerjasama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Puskesmas Burau berupaya mengatasi stunting.
Ketiga instansi ini menyerahkan bantuan penanganan stunting kepada ibu hamil, baduta dan ibu stunting, berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dari pangan lokal di Kantor Desa Jalajja, Kamis (19/12/2024).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, I Nengah Sudiasa mengatakan kegiatan ini untuk mendukung pemenuhan gizi ibu hamil dan baduta, dimana pencegahan ini tidak hanya berhenti pada pemberian makanan tambahan.
“Pola asuh, kebersihan lingkungan, akses terhadap air bersih, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak juga harus menjadi perhatian utama dalam melakukan pencegahan stunting,” kata Nengah Sudiasa.
Dikatakan, upaya pencegahan stunting harus menjadi prioritas bersama yang bukan hanya permasalahan kesehatan tetapi juga masalah masa depan.
“Anak-anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan belajar mereka di masa depan, bahkan produktivitas mereka di usia dewasa,” ujar Nengah Sudiasa.
I Nengah Sudiasa menambahkan, stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab semua pihak.
“Jika seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan, saya yakin kita dapat menurunkan angka stunting di Desa Jalajja dan Kabupaten kita secara keseluruhan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar seluruh masyarakat, termasuk para tokoh masyarakat dan pemerintah desa, untuk terus mendukung upaya bersama ini.
“Jadi, manfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. Pastikan pola makan yang sehat dan bergizi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” tandas Nengah Sudiasa.