SAOKAREBA – Wilayah Desa Burau Pantai, Kecamatan Burau, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi langganan banjir saat hujan mengguyur.
Banjir menggenangi rumah warga di daerah tersebut akibat meluapnya sungai di desa tersebut saat hujan, hingga air naik ke permukiman warga.
Ketinggian air mencapai 30 sampai 70 centimeter lebih, dan mengganggu aktifitas warga di desa tersebut.
Warga setempat telah meminta solusi dari pemerintah agar banjir yang jadi langganan ini segera diatasi.
Kepala Dusun Burau Pantai, Ismail mengatakan, pemicu banjir akibat luapan sungai, baru-baru ini terjadi pada 16 Juli 2024 lalu.
Ditambah dengan kayu yang hanyut bersamaan tersangkut di jembatan hingga menyebabkan tersumbatnya aliran air sungai.
“Sedikitnya ada 100 rumah warga yang tergenang luapan air sungai tersebut. Ratusan rumah itu tersebar di tiga RT di Desa Burau Pantai,” ucap Ismail, Minggu (21/7/2024).
Bupati Luwu Timur, Budiman telah meninjau kondisi sungai di Desa Burau Pantai bersama Camat Burau, Akbar Bahar serta Kepala Desa Burau Pantai, Akmal Jufri.
Budiman sudah menginstruksikan dinas terkait untuk segera mengambil tindakan.
“Saya sudah menghubungi dinas PUPR, Insya Allah tahun depan jembatan ini akan kita bongkar dan dibangun kembali dengan konstruksi lebih melengkung ke atas,” kata Budiman.
Tujuannya sebagai solusi terhadap banjir yang diakibatkan oleh kontruksi lama yang terlalu landai.
Sehingga kata dia, ketika air naik sampah nyangkut akhirnya aliran sungai menjadi tersumbat dan terjadi banjir.
