SAOKAREBA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur mencatat ada 7.588 kepala keluarga (KK) di Luwu Timur teridentifikasi keluarga berisiko stunting.
Kepala Bidang KB, Suliati mengatakan data tersebut berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022 atau (PK22 ) di 11 kecamatan di Luwu Timur.
Ia menjelaskan, PK22 sendiri merupakan kegiatan pengumpulan data mikro tentang data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, di mana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan dengan kunjungan ke rumah,” kata Suliati, kepada wartawan baru-baru ini.
Dijelaskan Suliati, Adapun sasaran Keluarga Berisiko Stunting yaitu kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 59 Bulan.
Sasaran lain adalah pasangan usia subur yang butuh ber-KB menggunakan alat kontrasepsi (alkon) modern namun tidak terlayani agar mereka tidak mengalami stunting.
Berikut data keluarga berisiko stunting berdasarkan PK22 di 11 Kecamatan di Luwu Timur
Kecamatan Mangkutana, 398 KK
Kecamatan Nuha, 766 KK
Kecamatan Towuti, 1.272 KK
Kecamatan Malili , 1.289 KK
Kecamatan Angkona, 754 KK
Kecamatan Wotu, 896 KK
Kecamatan Burau, 965 KK
Kecamatan Tomoni, 495 KK
Kecamatan Tomoni–Timur, 264 KK
Kecamatan Kalena , 211 KK
Kecamatan Wasuponda, Jumlah Keluarga Berisiko 278 (KK).