SAOKAREBA – Masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), kesulitan memperoleh gas LPG 3 kilogram beberapa hari terakhir.
Ibu rumah tangga yang ingin membeli tabung tersebut di pangkalan dan pengecer, selalu kehabisan stok.
Warga pun meminta Dinas Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Luwu Timur melakukan pengecekan di lapangan.
Kepala Dinas Perdagangan Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengatakan sudah menurunkan tim ke sejumlah pangkalan di Kecamatan Malili.
Dari pemantauan di lapangan kata Senfry, distribusi dan stok tabung LPG 3 kilogram berjalan lancar selama ini dari pihak agen.
“Jumlah kuota tabung gas LPG 3 kg per bulannya untuk Kecamatan Malili adalah rata-rata 55.000 tabung/bulan yang tersebar di 130 pangkalan,” kata Senfry, Kamis (11/7/2024).
Senfry mengaku telah berulangkali mengingatkan pangkalan untuk mengutamakan layanan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.
“Dan tidak menjual ke pengecer yang pada akhirnya akan menjual di atas harga eceran tertinggi (HET),” katanya.
Penjualan gas LPG 3 kilogram di Luwu Timur mengacu pada peraturan gubernur (Pergub) nomor 11 tahun 2021 tentang HET.
Pergub ini berlaku berlaku 1 April 2021.
Dalam pergub tersebut dibagi dua zona untuk penerapan HET gas LPG 3 kilogram.
Zona 1 meliputi Kecamatan Burau, Wotu, Tomoni, Tomoni Timur, Mangkutana, Kalaena, Angkona dan Malili. HETnya Rp 20 ribu.
Zona 2 meliputi Kecamatan Wasuponda, Nuha dan Towuti, termasuk di daerah seberang Danau Towuti dan Mahalona atau daerah terpencil. HETnya Rp 22 ribu.
