SAOKAREBA — Andi Amran Sulaiman kembali diberikan tugas menjadi menteri pertanian dalam kabinet merah putih Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka
Andi Amran Sulaiman telah menjabat menteri pertanian di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wapres Ma’ruf Amin.
Amran sempat rehat, sebelum akhirnya ditunjuk kembali pada 25 Oktober 2023 untuk membantu Jokowi mewujudkan swasembada pangan.
“Selamat kepada Andi Amran Sulaiman yang kembali terpilih menjadi Menteri Pertanian. Kami percaya, Andi Amran Sulaiman mampu mewujudkan swasembada pangan,” kata ketua DPD PAN Luwu Timur, Usman Sadik.
Menurut Calon Wakil Bupati Luwu Timur, Usman Sadik, Amran bukan orang baru di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Ia sudah tiga kali menukangi sektor pertanian. Sehingga, apa yang menjadi harapan masyarakat bisa terwujud.
“Kami yakin, di tangan Andi Amran Sulaiman sektor pertanian di Kabupaten Luwu Timur juga akan tumbuh. Menjadikan sektor pertanian memberikan kontribusi besar bagi negara dan daerah,” ungkap Ketua TKD Probowo-Gibran Kabupaten Luwu Timur, Usman Sadik.
Andi Amran Sulaiman merupakan pria kelahiran 27 April 1968. Ia merupakan lulusan sarjana pertanian di Universitas Hasanuddin dan menyelesaikan master atau pascasarjana Pertanian Unhas pada 2002-2003 dan doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012.
Andi Amran Sulaiman berhasil melaksanakan berbagai program unggulan, terutama dalam hal swasembada pangan beras pada 2017, 2019, dan 2020. Saat itu, ia menjabat sebagai Menteri Pertanian pada 2014-2019, periode pertama pemerintahan Jokowi ketika berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kemudian, 25 Oktober 2023, Amran kembali dilantik sebagai Menteri Pertanian definitif menggantikan Syahrul Yasin Limpo. Di periode keduanya, Amran berjuang membuat alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2024 meningkat menjadi 9,55 juta ton dari sebelumnya hanya sebesar 4,7 juta ton.
Subsidi itu bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan membantu petani menghadapi tantangan cuaca ekstrem seperti El Nino. Bahkan, Amran terus mendorong pertanian modern melalui mekanisasi dan teknologi.
Program seperti pompanisasi gencar dilakukan ke berbagai daerah pertanian untuk mengatasi kendala air. Khususnya dalam meningkatkan indeks pertanaman pada lahan yang terdampak kekeringan.