SAOKAREBA – Sebanyak 350 penari Padduppa meramaikan acara Roadshow Kebudayaan di Kecamatan Wotu, yang dipusatkan di Lapangan Sepakbola Gaswo, Desa Lampenai, Selasa (4/6/2024).
Tari Padduppa merupakan sebuah tarian yang menggambarkan bahwa orang bugis kedatangan tamu atau dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari suku Bugis, dibawakan 350 penari yang merupakan seorang Guru SMPN dan SDN, dibawah arahan Ferawati (Guru SDN 122 Dauloloe) dan Rini Rais.
Penampilan massal ini menjadi salah satu sorotan utama dalam rangkaian acara Roadshow Kebudayaan hari ketujuh. Para penari dengan kostum tradisional yang berwarna-warni menari dengan anggun dan penuh semangat, diiringi alunan musik tradisional yang menghanyutkan.
Masyarakat Wotu menyambut pertunjukan ini dengan antusias. Banyak penonton yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera mereka, mengabadikan keindahan dan kekompakan para penari.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman atau khusus di Wotu dikenal dengan Pua To Sangka Awana (Gelar dari Kemacoaan Adat 17 Wotu Ale Luwu) mengucap syukur acara roadshow di Kecamatan Wotu berlangsung sukses dan meriah.
“Alhamdulillah hari ini bersama Wakil Bupati dan istri, Ketua TP PKK, Macoa Bawalipu dan seluruh tokoh-tokoh yang turut bersama masyarakat merayakan yang namanya roadshow kebudayaan,” ucapnya.
“Kita mengirim pesan bahwa kita beragam, dan ditengah keberagaman itu menjadi kekuatan besar dalam rangka membangun Kabupaten Luwu Timur. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat bisa merasakan kebahagiaan ditengah keberagaman,” ujar Budiman.
“Mari Kita jaga dan melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Luwu Timur, Peduli Ki, Saya Jaga Ki,” pungkas Bupati.
Sementara Macoa Bawalipu ke-61, Bau Muh Aras Abdi To Baji Pua Sinri melalui Pua Oragi Datu mengucapkan terima kasih serta mengucap syukur atas pelaksanaan roadshow sebagai awal kebangkitan kebudayaan dalam hal pembangunan Luwu Timur yang berkelanjutan.
“Kami dari Dewan Adat 17 Kemacoaan Bawalipu sangat menjunjung tinggi sistem peradaban yang ada, tidak akan terlepas dari Adatna To Riolo ta, jadi konsepnya orang Wotu, Wanua Mappatuo Na Ewai Alena,” tutur Pua Oragi Datu.
Terakhir, mewakili Macoa Bawalipu, Pua Oragi Datu berharap roadshow ini tetap diadakan tahun depan. “Bagusnya acara ini memang harus diadakan tiap tahun karena kegiatan ini sangat bagus,” tambahnya.
Selain Tari Padduppa, acara ini juga dimeriahkan dengan Tari Kajangki yang hanya ada di Kecamatan Wotu, Tari Sumajo, dan penampilan Gendang Baleq Budaya Sasak dari Desa Maramba. Selain itu, juga dilakukan pengumuman sekaligus penyeran hadiah untuk Juara Deville dan Stand Desa Terbaik.
Acara Roadshow Kebudayaan di Kecamatan Wotu ditutup dengan sesi foto bersama dan Dero. Suasana penuh kebersamaan terlihat jelas, kala Bupati bersama istri dan Wakil Bupati bersama istri ikut Menari Dero bergabung dengan masyarakat.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya, serta menjadikannya sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.