SAOKAREBA – Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur, Sufriaty Budiman membuka Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024, di Aula Media Center Diskominfo-SP Luwu Timur, Selasa (23/7/2024).
Hadir Kepala Dinas Kesehatan Adnan, Ketua IBI Lutim sekaligus Ketua IV TP PKK Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Masrah Bahri Suli, Sekretaris Dinas Kominfo-SP, Herpik Kepala Puskesmas Malili, Lakawali dan Lampia, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, perwakilan Kantor Kemenag Lutim, dan para Orang Tua sasaran PIN Polio.
Sufriaty mengucapkan terima kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam acara ini sehingga berjalan dengan baik.
Ia mengungkapkan, seluruh negara telah berkomitmen untuk bersama melakukan upaya seoptimal mungkin guna membasmi penyakit polio pada tahun 2026.
“Dari beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan, sehingga menyebabkan anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai usianya semakin bertambah banyak,” kata Sufriaty.
Sufriaty menjelaskan bahwa, polio tidak dapat diobati namun dapat dicegah dengan imunisasi karena penyakit ini disebabkan oleh virus Poliomyelitis.
“Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan ini dengan membawa anak-anak kita ke pos PIN agar terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen,” ucap Ketua TP PKK Lutim.
Terakhir, Sufriaty berharap peran serta stakeholder terkait untuk mensukseskan Pin Polio di Kabupaten Lutim, agar semua anak bisa mendapatkan imunisasi Polio 2 dosis dan Provinsi Sulsel bisa dinyatakan bebas Polio sehingga tercipta generasi emas yang sehat dan berkualitas.
“Mari sayangi anak kita dengan memberikan imunisasi sejak lahir sampai balita, karena banyak sekali penyakit berbahaya yang efeknya buruk untuk kesehatan dan perkembangan anak,” ajaknya.
Sementara Kepala Dinkes Lutim, Adnan menyampaikan, PIN Polio dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari WHO serta memastikan anak-anak mendapatkan dua dosis pemberian imunisasi polio.
Beliau mengungkapkan, jumlah sasaran untuk data pusat sebanyak 44.993, sedangkan data Lutim sebanyak 6.902, kemudian jumlah pos pin sebanyak 702 terbagi di 18 puskesmas.
“Jadi pos PIN ini bisa dilakukan di posyandu, PAUD, SD, Madrasah khususnya kelas 1 dan 2 usia maksimal 7 tahun dengan target cakupan sekurang-kurangnya harus mencapai 95 persen, sehingga kita berharap minimal harus 90 persen,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Ketua TP PKK Lutim juga melakukan pemberian imunisasi polio dengan dua tetes manis polio bagi balita mulai umur 0-7 tahun.
Pencanangan PIN Polio ini, juga dilakukan secara virtual yang diikuti Ketua TP PKK Provinsi Sulsel, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dan Ketua TP PKK Kabupaten/kota se-Sulsel.