Sabtu, Oktober 5, 2024
No menu items!
spot_imgspot_img
BerandaPolitikEmak-emak Target 70 Persen IBAS-Puspa di Baruga, Najamuddin: Biaya 'Jalan' Kades Miliaran,...

Emak-emak Target 70 Persen IBAS-Puspa di Baruga, Najamuddin: Biaya ‘Jalan’ Kades Miliaran, IBAS-Puspa Mau Bantu Lansia Mereka Persoalkan

SAOKAREBA – Emak-emak di Desa Baruga, Kecamatan Malili, bersorak gembira menyambut program IBAS-Puspa yang mereka anggap pro pada masyarakat.

Itu terlihat saat tim kampanye, Najamuddin bertemu dengan pendukung Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (IBAS-Puspa) dengan di Desa Baruga, Rabu (2/10/2024).

“IBAS-Puspa menang di Baruga? Tanya Najamuddin.

“Menang 70 persen IBAS-Puspa di Baruga,” teriak emak-emak di pertemuan tersebut.

Najamuddin ‘menyentil’ pihak-pihak luar yang meragukan program pro rakyat IBAS-Puspa.

“Kalau ada yang bilang visi misi IBAS-Puspa tidak masuk akal, suruh ke kantor KPU bertanya,” kata kader Golkar ini.

Najamuddin memaparkan program unggulan IBAS-Puspa tujuannya untuk membawa perubahan besar bagi Luwu Timur.

Naja lalu merincikan manfaat 3 kartu sakti IBAS-Puspa. Kartu ini dirancang untuk menjawab kebutuhan utama masyarakat saat ini.

Kartu Luwu Timur Pintar, akan meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Kartu ini juga memberikan jaminan berupa seragam gratis, beasiswa, hingga bantuan pendidikan lainnya yang dijamin akan meringankan keluarga di Luwu Timur.

Kartu Luwu Timur Sehat akan memberikan pelayanan kesehatan gratis. Dari pengobatan hingga perawatan rumah sakit, semua akan ditanggung tanpa biaya.

Bagi pasien yang harus dirujuk ke luar daerah, IBAS-Puspa siap menyediakan rumah singgah agar pasien dan keluarganya bisa beristirahat dengan layak selama masa pengobatan.

Yang paling fenomenal kata Naja adalah, Kartu Luwu Timur Lansia. Inilah kartu yang sering dikatakan lawan politik hoax atau tidak masuk akal.

Kartu Luwu Timur Lansia, sebuah program yang akan memberikan bantuan tunai Rp 1 juta per bulan bagi warga Luwu Timur yang berusia di atas 60 tahun.

“Kartu Lansia ini yang sering orang bilang tidak masuk akal, apanya yang tidak masuk akal?,” tanya Naja.

Naja lalu mengumpamakan, biaya ‘jalan-jalan’ kepala desa (pemerintah sekarang) saja dianggarkan sampai miliaran, bimtek dan study banding.

“Masa untuk membantu kita punya orang tua yang lansia, mereka anggap program ini tidak masuk akal,” tegas Naja yang disambut riuh emak-emak.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular