SAOKAREBA – Event lomba balap perahu tradisional jenis Bala-bala digelar di Sungai Malili pada 7 sampai 9 Juni 2025, bagian rangkaian HUT Luwu Timur ke-22.
Lomba ini juga bagian dari promosi wisata dan budaya masyarakat maritim di Bumi Batara Guru, julukan Luwu Timur. Lomba ini mendapat dukungan penuh dari bupati dan wakil bupati Luwu Timur.
Lomba yang digelar organisasi Garda Lutim bakal diikuti peserta dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yaitu Sinjai, Bone, dan Bulukumba.
Bukan hanya dari Sulsel, peserta juga datang dari Kalimantan Timur dan Gorontalo.
Untuk diketahui, perahu bala-bala ini adalah alat transportasi nelayan baik itu ke empang maupun mencari ikan ke laut.
Ketua Umum Garda Lutim, Taufik, menjelaskan tujuan utama digelarnya lomba bala-bala ini.
Yaitu untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat nelayan dan pesisir, sekaligus mengangkat potensi budaya lokal ke tingkat yang lebih luas.
“bukan sekadar lomba, ini ajang yang mampu mengikat kebersamaan antar masyarakat pesisir dari berbagai daerah,”
“Harapan kami, ini bisa menjadi perlombaan yang bergengsi dan dinanti setiap tahunnya,” ujar Taufik.
Taufik mengusulkan, lomba balap bala-bala ini masuk dalam kalender tahunan Pemkab Luwu Timur.
Disisi lain, Sungai Malili yang menjadi lokasi balap, memiliki potensi besar untuk dijadikan ikon wisata dan olahraga air.
Harapannya, masyarakat yang yang menjadi pelaku UMKM dapat memperoleh efek positif dari sisi ekonomi.
“Jika dijadikan agenda tetap, kegiatan ini bukan hanya memperkuat identitas budaya, tapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro,” katanya.
